Selasa, 16 April 2013

PARTOGRAF

PARTOGRAF FORMAT BARU STANDAR APN 2012

Hai hai hai ! Hai semua.. semoga malam ini tetap menyenangkan ya. 
Malem ini mau coba bahas soal "PARTOGRAF" yang ada di matkul Dokumentasi Kebidanan. 
Selamat membaca ! J


Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Fokus utama partograf adalah grafik pembukaan serviks. Pencatatan partograf penting dilakukan untuk menilai dan mendeteksi kemajuan persalinan, termasuk kondisi ibu & janin. Tapi kadang masih aja pada males ngisi partograf, mungkin karna bingung nempatin tanda-tandanya, ato mungkin juga lupa. Makanya, sebagai bidan puskesmas, ga jarang pas diminta ngisi partograf ada aja yang kurang, ato salah ngisi kolomnya. Tapi gapapa lah yaa, namanya juga belajar, harus salah dulu, baru tau yang benernya. Udah itu jadi bisa deh karna biasa.

Oiya, karna ilmu terus berevolusi alias berkembang, makanya ada beberapa hal yang berubah di partograf. Ada yang dihilangkan, ada yang ditambahkan, dan ada juga yang dibikin lebih sederhana. Tentunya dengan harapan informasi yang didapat lebih lengkap, laporan pencatatan dan dokumentasi pun jadi lebih baik. Masih ingat ga, “60 langkah APN (asuhan persalinan normal)” ? setelah diperbaharui, sekarang APN jadi 58 langkah. Sama halnya dengan partograf, meskipun ada poin yang dihilangkan atau ditambah, perubahan tersebut tidak mengubah intinya.

Partograf yang akan kita bahas, saya dapat dari hasil pelatihan klinik APN di Jakarta, april 2012. Keterangan di partograf yang baru lebih simple, tapi lebih detail. Berikut penjelasannya,

I.    Halaman Depan Partograf

    Di halaman depan partograf, ga banyak perubahan, data ibu tetap sama,  misalnya nama, umur, alamat, dll. 

ß   Kolom DJJ (Denyut Jantung Janin)
Diisi dengan titik pada garis yang sesuai (dengan besarnya jumlah DJJ/menit), lalu hubungkan dengan garis tegak bersambung (pake penggaris). Kalo DJJ dibawah 120 ato diatas 160, kita harus waspada dan segera mengambil keputusan klinik.

ß  Kolom Air Ketuban
Air ketuban harus selalu dilinai setiap melakukan pemeriksaan dalam (PD). Jika selaput ketuban sudah pecah, nilai keadaan & warna air ketuban tersebut. Lalu gunakan lambang berikut :


ß   Kolom Penyusupan / Molase Tulang Kepala Janin
Penyusupan / molase adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi bisa menyesuaikan diri terhadap bagian keras (tulang) pinggul ibu. Semakin besar derajat penyusupan (tumpang tindih), semakin besar pula sang ibu (kemungkinan besar) menderita CPD (chepalopelvic disproportion) atau biasa disebut ‘panggul sempit’. Jadi maksudnya panggul ibu sama kepala bayi ukurannya ga sesuai -disproporsi- maka terjadilah penyusupan. Kalo ada penyusupan, gunakan lambang angka berikut, yang menyatakan kalo tulang kepala janin : 


ß   Kolom Kemajuan Persalinan
Ini adaah  kolom untuk mencatat besarnya pembukaan dan penurunan bagian bawah janin. Angka 0 – 10 adalah besarnya dilatasi serviks. Tandai dengan ‘r’ . setelah pembukaan lengkap, hubungkan tanda ‘r’ dengan garis utuh.  

ß   Penurunan Kepala ditandai dengan ‘ ¡ ‘ . kalo penurunan bagian bawah adalah bokong, ganti ‘ ¡ ‘ dengan ‘ ω ‘ . Jangan lupa hubungkan masing – masing tanda dengan garis lurus. 




II.   Halaman Belakang Partograf

  Beda dengan halaman depan, halaman belakang partograf delengkapi setelah proses persalinan selesai. Sedangkan halaman depan harus segera diisi setiap selesai pemeriksaan. Di halaman belakang cukup banyak perubahan. Tetap ada 40 poin, tapi ada yang ditambah, dipindah, dan dihilangkan. 

ß   Bagian I Data Dasar
Isinya keterangan waktu, tempat, dan penolong persalinan. Di partograf lama, data dasar  hanya ada 8 poin. Di partograf baru ada 9 poin. Poin ke-9 isinya pengenalan kondisi gawat darurat atau komplikasi saat ibu bersalin, yaitu,

HDK       ð Hipertensi Dalam Kehamilan
PMTCT  ð Prevention Of Mother To Child Transmition [untuk ibu hamil     yang terkena HIV]

ß  Kala I
Ada 4 poin. Tidak ada perubahan.

ß  Kala II
ü Lama : 7 poin (P)  Baru : 5 poin (P)
ü Lama : P.15 ; Pemantauan DJJ Tiap 10 Menit Selama Kala II
Baru : P.16 ; Pemantauan DJJ Tiap 5 – 10 Menit Selama Kala II
Hasil ditanyakan.
ü Lama : P.17 – 19 : Masalah dan Penatalaksanaan Masalah
Baru : P.18 ; Masalah lain, Penatalaksanaan, dan Hasil (hanya 1 poin)

ß  Kala III
Ada penambahan poin IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dan Penjepitan Tali Pusat. Masalah dan penatalaksanaan jadi 1 poin.

-     Di P.26 [lama] ditanyakan :
‘Plasenta Tidak Lahir > 30 Menit : Ya / Tidak’ . di partograf baru diubah jadi :
‘Plasenta Lahir > 30 Menit : Ya / Tidak’

-  Kenapa diubah? Karena, Jika lama kala III hanya 5 menit, yang dilingkari adalah jawaban ‘Ya’ . Sedangkan kita tau kalo maksud dari pertanyaan itu adalah, jika plasenta lahir lebih dari 30 menit, maka lingkari ‘Ya’ , lalu dilakukan suntik oksitosin yang ke-2 dan tindakannya adalah  manual plasenta serta infus jaga. Jadi salah pada penempatan katanya. Tapi artinya pun jadi berubah. 
  (poin ini saya simpulkan sendiri. Hehe. Saat pelatiha APN malah ga nyadar)

ß   Kala IV
  Di partograf lama isian untuk kala IV disimpan setelah tabel pemantauan Kala IV. Di partograf baru isian untuk Kala IV dipindahkan sebelum Bayi Baru Lahir. Isinya; Kondisi Ibu, Keadaan Umum (KU), Tekanan Darah (TD), Nadi, Napas, Masalah Dan Penatalaksanaannya.

ß   Bayi Baru Lahir (BBL)
Tidak ada perubahan.

ß   Tabel Pemantauan Kala IV
      Tidak ada perubahan. Meski ga ada perubahan, pengisian kolom ‘Waktu’ pada tabel masih banyak yang keliru. Pada jam pertama diisi setiap 15 menit. Pada jam kedua diisi setiap 30 menit. Harap diperhatikan saat mengisi kolom waktu pada 15 menit pertama. 15 menit itu dihitung dari setelah plasenta lahir, bukan setelah bayi lahir.

     Contohnya ya, tapi bukan contoh buruk sih, cuma sebagai salah satu alasan saya mencoba memberitahu tmen-temen semua tentang cara menghitung waktu pada tabel pemantauan Kala IV. 

      Beberapa waktu lalu ada mahasiswa PKK di puskesmas tempat saya kerja. Nah dia juga keliru menghitung waktunya. Sempat saya cek dulu partograf nya, dan saya tanya-tanya sedikit sama dia. Ternyata memang keliru menghitungnya, antara masih bingung dan terlewat waktu di Kala III nya. Makanya saya bilang sama dia coba ingat lagi apa pengertian dari kala IV. Seingat saya Kala IV Itu Dimulai Setelah Plasenta Lahir, oleh karena itu Pemantauan Kala IV Dilakukan 15 Menit Setelah Plasenta Lahir. Contoh : 



Ø  Jadi pemantauan pertama kala IV adalah 15 menit setelah pukul 09.10 WIB. Dan seterusnya ditambah 15 menit. Contoh 2 : 




Ø  Jika hitungannya benar, saat 2 jam setelah persalinan, waktunya akan tepat 2 jam sejak plasenta lahir. Jika tidak tepat, artinya hitungannya masih keliru yaa.  Contoh 3 [lengkap] : 







































ß  Di partograf lama, ada pertanyaan mengenai kala IV setelah tabel. Di partograf baru ga ada. Kan udah dipindahin ke sebelum BBL.



# Tips # 
^ Saat memulai mengerjakan partograf, mulailah dari kolom pembukaan serviks, lalu telusuri garisnya ke bawah dst. jadi ga akan salah ngasih tanda. 
^ Ingat ya klo 1 (satu) kolom waktu itu lamanya 1 jam 



Jadi 1 kotak kecil di atas angka  waktu itu lamanya setengah jam / 30 menit





^ DJJ, Nadi, His, diperiksa setiap 30 menit
^ Suhu & Urin setiap 2 jam (untuk urin bisa kurang dari 2 jam)
^ TD, PD, Penurunan Kepala, air ketuban, penyusupan diperiksa setiap 4 jam.


Gimana, gampang kan? Kalo ngisi waktu udah bisa, jangan salah lagi ya. Tinggal ngelanjutin ngisi tabel sesuai dengan keadaan ibu.


Biar lancar, sering latian ngisi partograf nya ya ! Jadi gakan lupa dan ga akan salah lagi.

Kalo kalian mau contoh Partograf Baru Standar APN 2012 monggo di klik aja. 




Sekian dulu ya bahasan partograf malem ini. Semoga bermanfaat ! 
Have a nice day !