PARTOGRAF FORMAT BARU STANDAR APN 2012
Hai hai hai ! Hai semua.. semoga malam ini tetap menyenangkan ya.Malem ini mau coba bahas soal "PARTOGRAF" yang ada di matkul Dokumentasi Kebidanan.
Selamat membaca ! J
Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Fokus utama partograf adalah grafik pembukaan serviks. Pencatatan partograf penting dilakukan untuk menilai dan mendeteksi kemajuan persalinan, termasuk kondisi ibu & janin. Tapi kadang masih aja pada males ngisi partograf, mungkin karna bingung nempatin tanda-tandanya, ato mungkin juga lupa. Makanya, sebagai bidan puskesmas, ga jarang pas diminta ngisi partograf ada aja yang kurang, ato salah ngisi kolomnya. Tapi gapapa lah yaa, namanya juga belajar, harus salah dulu, baru tau yang benernya. Udah itu jadi bisa deh karna biasa.
Oiya,
karna ilmu terus berevolusi alias berkembang, makanya ada beberapa hal yang
berubah di partograf. Ada yang dihilangkan, ada yang ditambahkan, dan ada juga
yang dibikin lebih sederhana. Tentunya dengan harapan informasi yang didapat
lebih lengkap, laporan pencatatan dan dokumentasi pun jadi lebih baik. Masih
ingat ga, “60 langkah APN (asuhan persalinan normal)” ? setelah diperbaharui,
sekarang APN jadi 58 langkah. Sama halnya dengan partograf, meskipun ada poin
yang dihilangkan atau ditambah, perubahan tersebut tidak mengubah intinya.
Partograf
yang akan kita bahas, saya dapat dari hasil pelatihan klinik APN di Jakarta,
april 2012. Keterangan di partograf yang baru lebih simple, tapi lebih detail.
Berikut penjelasannya,
I. Halaman Depan Partograf
Di
halaman depan partograf, ga banyak perubahan, data ibu tetap sama, misalnya
nama, umur, alamat, dll.
ß Kolom
DJJ (Denyut Jantung Janin)
Diisi dengan titik pada
garis yang sesuai (dengan besarnya jumlah DJJ/menit), lalu hubungkan dengan
garis tegak bersambung (pake penggaris). Kalo DJJ dibawah 120 ato diatas 160,
kita harus waspada dan segera mengambil keputusan klinik.
ß Kolom Air Ketuban
Air ketuban harus selalu
dilinai setiap melakukan pemeriksaan dalam (PD). Jika selaput ketuban sudah
pecah, nilai keadaan & warna air ketuban tersebut. Lalu gunakan lambang
berikut :
ß Kolom Penyusupan / Molase Tulang Kepala Janin
Penyusupan / molase adalah
indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi bisa menyesuaikan diri
terhadap bagian keras (tulang) pinggul ibu. Semakin besar derajat penyusupan
(tumpang tindih), semakin besar pula sang ibu (kemungkinan besar) menderita CPD
(chepalopelvic disproportion) atau biasa disebut ‘panggul sempit’. Jadi
maksudnya panggul ibu sama kepala bayi ukurannya ga sesuai -disproporsi- maka
terjadilah penyusupan. Kalo ada penyusupan, gunakan lambang angka berikut, yang menyatakan kalo tulang kepala janin :
ß Kolom Kemajuan Persalinan
Ini adaah kolom untuk mencatat besarnya pembukaan dan
penurunan bagian bawah janin. Angka 0 – 10 adalah besarnya dilatasi serviks.
Tandai dengan ‘r’ . setelah
pembukaan lengkap, hubungkan tanda ‘r’
dengan garis utuh.
ß Penurunan Kepala ditandai dengan ‘ ¡ ‘ . kalo penurunan
bagian bawah adalah bokong, ganti ‘ ¡ ‘
dengan ‘ ω ‘ . Jangan lupa hubungkan
masing – masing tanda dengan garis lurus.
II. Halaman
Belakang Partograf
Beda
dengan halaman depan, halaman belakang partograf delengkapi setelah proses
persalinan selesai. Sedangkan halaman depan harus segera diisi setiap selesai
pemeriksaan. Di halaman belakang cukup banyak perubahan. Tetap ada 40 poin,
tapi ada yang ditambah, dipindah, dan dihilangkan.
ß Bagian
I Data Dasar
Isinya keterangan waktu,
tempat, dan penolong persalinan. Di partograf lama, data dasar hanya ada 8 poin. Di partograf baru ada 9
poin. Poin ke-9 isinya pengenalan kondisi gawat darurat atau komplikasi saat
ibu bersalin, yaitu,
HDK ð Hipertensi
Dalam Kehamilan
PMTCT ð Prevention
Of Mother To Child Transmition [untuk ibu hamil yang terkena HIV]
ß Kala
I
Ada 4 poin. Tidak ada
perubahan.
ß Kala
II
ü Lama
: 7 poin (P) Baru : 5 poin (P)
ü Lama
: P.15 ; Pemantauan DJJ Tiap 10 Menit Selama Kala II
Baru : P.16 ; Pemantauan
DJJ Tiap 5 – 10 Menit Selama Kala II
Hasil ditanyakan.
ü Lama
: P.17 – 19 : Masalah dan Penatalaksanaan Masalah
Baru : P.18 ; Masalah
lain, Penatalaksanaan, dan Hasil (hanya 1 poin)
ß Kala
III
Ada penambahan poin IMD
(Inisiasi Menyusui Dini) dan Penjepitan Tali Pusat. Masalah dan penatalaksanaan
jadi 1 poin.
-
Di P.26 [lama] ditanyakan :
‘Plasenta Tidak Lahir > 30 Menit : Ya /
Tidak’ . di partograf baru diubah jadi :
‘Plasenta Lahir > 30 Menit : Ya /
Tidak’
- Kenapa diubah? Karena, Jika lama kala III hanya 5 menit, yang
dilingkari adalah jawaban ‘Ya’ . Sedangkan kita tau kalo maksud dari
pertanyaan itu adalah, jika plasenta lahir lebih dari 30 menit, maka lingkari ‘Ya’
, lalu dilakukan suntik oksitosin yang ke-2 dan tindakannya adalah manual plasenta serta infus jaga. Jadi salah
pada penempatan katanya. Tapi artinya pun jadi berubah.
(poin ini saya
simpulkan sendiri. Hehe. Saat pelatiha APN malah ga nyadar)
ß Kala
IV
Di partograf lama isian
untuk kala IV disimpan setelah tabel pemantauan Kala IV. Di partograf baru
isian untuk Kala IV dipindahkan sebelum Bayi Baru Lahir. Isinya; Kondisi Ibu,
Keadaan Umum (KU), Tekanan Darah (TD), Nadi, Napas, Masalah Dan
Penatalaksanaannya.
ß Bayi
Baru Lahir (BBL)
Tidak ada perubahan.
ß Tabel
Pemantauan Kala IV
Tidak ada perubahan. Meski
ga ada perubahan, pengisian kolom ‘Waktu’ pada tabel masih banyak yang keliru.
Pada jam pertama diisi setiap 15 menit. Pada jam kedua diisi setiap 30 menit.
Harap diperhatikan saat mengisi kolom waktu pada 15 menit pertama. 15 menit itu
dihitung dari setelah plasenta lahir, bukan setelah bayi lahir.
Contohnya ya, tapi bukan
contoh buruk sih, cuma sebagai salah satu alasan saya mencoba memberitahu
tmen-temen semua tentang cara menghitung waktu pada tabel pemantauan Kala IV.
Beberapa
waktu lalu ada mahasiswa PKK di puskesmas tempat saya kerja. Nah dia juga
keliru menghitung waktunya. Sempat saya cek dulu partograf nya, dan saya
tanya-tanya sedikit sama dia. Ternyata memang keliru menghitungnya, antara
masih bingung dan terlewat waktu di Kala III nya. Makanya saya bilang sama dia
coba ingat lagi apa pengertian dari kala IV. Seingat saya Kala IV Itu Dimulai Setelah Plasenta Lahir, oleh karena itu Pemantauan Kala IV
Dilakukan 15 Menit Setelah Plasenta Lahir. Contoh :
Ø Jadi
pemantauan pertama kala IV adalah 15 menit setelah pukul 09.10 WIB.
Dan seterusnya ditambah 15 menit. Contoh 2 :

Ø Jika
hitungannya benar, saat 2 jam setelah persalinan, waktunya akan tepat 2 jam
sejak plasenta lahir. Jika tidak tepat, artinya hitungannya masih keliru yaa. Contoh 3 [lengkap] :
ß Di
partograf lama, ada pertanyaan mengenai kala IV setelah tabel. Di partograf
baru ga ada. Kan udah dipindahin ke sebelum BBL.
# Tips #
^ Saat memulai mengerjakan partograf, mulailah dari kolom pembukaan serviks, lalu telusuri garisnya ke bawah dst. jadi ga akan salah ngasih tanda.
^ Ingat ya klo 1 (satu) kolom waktu itu lamanya 1 jam
Jadi 1 kotak kecil di atas angka waktu itu lamanya setengah jam / 30 menit
^ DJJ, Nadi, His, diperiksa setiap 30 menit
^ Suhu & Urin setiap 2 jam (untuk urin bisa kurang dari 2 jam)
^ TD, PD, Penurunan Kepala, air ketuban, penyusupan diperiksa setiap 4 jam.
Gimana, gampang kan? Kalo ngisi waktu udah bisa, jangan salah lagi ya. Tinggal ngelanjutin ngisi tabel sesuai dengan keadaan ibu.
Biar lancar, sering latian ngisi partograf nya ya ! Jadi gakan lupa dan ga akan salah lagi.
Kalo kalian mau contoh Partograf Baru Standar APN 2012 monggo di klik aja.
Sekian dulu ya bahasan partograf malem ini. Semoga bermanfaat !
Have a nice day ! J